Definisi CAGR
Setelah beberapa tahun terjun di dunia investasi, penulis sering sekali mendengar istilah Coumpound Annual Growth Rate atau lebih popular dengan (CAGR). Bila kita terjemahkan ke bahasa Indonesia maka CAGR adalah Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan. Yang secara umum menggambarkan pertumbuhan tahunan suatu perusahaan dalam beberapa periode dengan mengabaikan fluktuasi.
CAGR membantu menghitung rata rata perumbuhan. Misalnya pada tahun 2010 Earning Per Share (EPS) saham ULTJ adalah Rp. 9,25 per lembar. pada tahun 2019, Earning Per Share (EPS) ULTJ sudah meningkat menjadi Rp 89 per lembar. Berapakah rata rata pertumbuhan EPS ULTJ setiap tahunnya? Inilah yang disebut dengan Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan (CAGR)
Rumus CAGR Adalah
Maka untuk menghitung rata rata pertumbuhan EPS ULTJ setiap tahun, rumusnya menjadi
Jadi angka CAGR ULTJ adalah 0.28 atau 28 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata pertumbuhan EPS ULTJ setiap tahunnya adalah 28%..
Perbedaan Nilai dan Pertumbuhan
Misalnya Earning Per Share ULTJ pada tahun 2010 adalah Rp 9,25 per share dan pada tahun 2019 Earning Per Share ULTJ sudah menyentuh harga Rp. 89 Per Lembar. Berapa kah Rata rata pertumbuhan Earing Per Share saham ULTJ. Selama 9 tahun dari tahun 2010 sampai tahun 2019.
Earning Per Share UNTR pada tahun 2010 adalah Rp 1164 per share dan pada tahun 2019 Earning Per Share UNTR menyentuh harga Rp. 3033 Per Lembar. Berapa kah Rata rata pertumbuhan Earing Per Share saham UNTR . Selama 9 tahun dari tahun 2010 sampai tahun 2019.
EPS UNTR meningkat Rp 1869, Sedangkan pada waktu yang saham EPS ULTJ hanya meningkat Rp 79,75. Sekilas Terlihat UNTR lebih menguntungkan, Bila kita lihat dari nilai rupiah maka UNTR memang lebih besar, bagaimana bila kita lihat dari segi pertumbuhan ?
Terlihat Perbedaan yang cukup mencolok dari rata-rata pertumbuhan EPS ULTJ dan UNTR, sekitar 17 %. Analoginya seperti ini, Uang 100 Juta bila diinvestasikan DI UNTR selama 1 tahun, nilainya akan berkembang menjadi 111 Juta sedangkan bila di investasikan pada ULTJ, nilainya menjadi 128 Juta. Sehingga dapat disimpulkan nilai pertumbuhan perusahaan lebih penting dari sekedar nominal.
Kelemahan CAGR
Untuk Lebih Mudahnya mari kita coba menghitung laju pertumbuahan Earning Per Share (EPS) ULTJ dibandingkan dengan LPCK selama tahun 2013 - 2018
1. ULTJ berturut turut selama 5 tahun terakhir 28, 25, 45, 61, 61, 60
2. LPCK berturut turut selama 5 tahun terakhir 814, 1167, 1256, 744, 506, 2818
Setelah dihitung rata rata pertumbuhan EPS kedua perusahaan tersebut menggunakan rumus yang saham. Hasilnya adalah CAGR ULTJ ada di angka 16,47% sedangkan LPCK ada di angka 28,19%. Maka berdasarkan CAGR saham LPCK lebih baik dari ULTJ.
Apakah anda menemukan hal yang mengganjal?
Iya tepat sekali, EPS LPCK hanya melonjak pada tahun terakhir, dan di tahun tahun sebelumnya malah mengalami penurunan. Disinilah kelemahan CAGR, hasilnya bisa saja menyesatkan bila digunakan pada saham yang pertumbuhannya sangat fluktuatif.
Solusi
Sebagai Value investor, tentu kita lebih menyukai, saham saham yang memiliki kinerja konsisten dan mudah diprediksi. Bagaimana cara menemukannya? Kita bisa saja menambahkan metrik tingkat konsistensi. (warna kuning pada gambar diatas)
Metrik konsitensi ini, memberi kita gambaran tingkat konsistensi pertumbuhan EPS perusahaan. Semakin mendekati 100 nilainya, maka semakin konsisten perusahaan tersebut.
Semoga penjelasan penulis diatas cukup sederhana dan mudah dipahami, tapi bila dirasa masih rumit dan membingungkan.penulis sudah siapkan file exelnya di link di bawah, jadi tinggal masukkan angkanya, tidak perlu pusing lagi memikirkan rumus rumusnya.
Untuk konsistensi cara perhitungannya gimana ya pak?
ReplyDeletepakai EPS seharusnya berdasarkan CAGR dibandingkan dengan EPS riilnya kak. bisa juga pakai standar deviasi
DeleteUntuk menghitung nilai konsistensi gimana ya pak?
ReplyDeletesudah blimin dijawab diatas ya kak. maaf agak terlambat
Deleteboleh minta format excel nya mas?
ReplyDelete