Menanti Durian Runtuh Dari MYOH

Perseroan merupakan investment holding company terkemuka di Indonesia yang menyediakan jasa pertambangan batubara terintegrasi dengan kompetensi inti di bidang jasa pemindahan batuan penutup, produksi batubara, pengangkutan batubara dan pemboran eksplorasi. Jejak langkah Perseroan dalam industri batubara nasional telah dirintis jauh sebelum menjadi induk dari beberapa perusahaan jasa pertambangan batubara. Sebelum bersinergi menjadi PT Samindo Resources Tbk, seluruh anak usaha Perseroan telah lebih dulu malang melintang di industri batubara di tanah air. Lebih dari dua dekade anak usaha Perseroan dipercaya untuk mengelola tambang batubara milik PT KIDECO Jaya Agung yang berlokasi di Kalimantan Timur.

Pada akhir tahun 2011, Samtan Co. Ltd, salah satu perusahaan terkemuka dari Korea Selatan mengakuisisi mayoritas saham PT Myoh Technology Tbk. Pasca akuisisi tersebut PT Myoh Technology Tbk melakukan aksi korporasi berupa PUT pertama. Hasil PUT tersebut direalisasikan oleh PT Myoh Technology Tbk untuk melakukan akuisisi atas mayoritas saham PT SIMS Jaya Kaltim. Di tahun 2012, PT Myoh Technology Tbk mengganti nama perusahaan menjadi PT Samindo Resources Tbk yang diikuti perubahan arah bisnis menjadi perusahaan jasa pertambangan batubara. Pada tahun yang sama, PT Samindo Resources Tbk kembali melakukan aksi korporasi dengan melakukan PUT tahap kedua. Hasil dari aksi korporasi tersebut direalisasikan untuk mengakuisisi PT Transindo Murni Perkasa, PT Samindo Utama Kaltim, dan PT Mintec Abadi.

Sebagai perusahaan holding company, Perseroan melakukan kegiatan operasionalnya melalui empat anak usahanya, yaitu PT. SIMS Jaya Kaltim, PT Samindo Utama Kaltim, PT Trasindo Murni Perkasa, PT Mintec Abadi. Saat ini Perseroan melalui keempat anak usahanya merupakan salah satu perusahaan penyedia jasa pertambangan batubara yang dipercaya untuk mengelola tambang batubara milik PT KIDECO Jaya Agung di daerah Kalimantan Timur.


1.Deviden Yield

Tahun Lalu myoh membagikan deviden sebesar usd 0,00771 dengan kurs rupiah saat ini 13.555 setara Rp.104. berbanding harga sahamnya saat ini Rp. 750  per lembar atau mencapai 13,8% dari harganya saat ini. Meski merupakan saham deviden maka yang diperhatikan tidak deviden yieldnya saja melainkan aspek dasar lain harus diperhatikan .


2. Pertumbuhan Perusahaan
Perusahaan mampu mencetak ROE (renturn of equity) diatas 10% setiap tahunnya. Selama 5 tahun berturut-turut


3. Kondisi Keuangan Perusahaan

Perusahaan memiliki hutang yang sangat kecil. DER (Dept to Equity) hanya 0.18 tergolong sangat baik . Secara sederhana DER adalah perbandingan hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal yang dimiliki.


4. Prospek Perusahaan

Bulan februari harga acuan batubara 2017 USD 83,32 dan MYOH memberikan deviden 3,8%, sedangkan Harga Sebagai Perbandingan harga batubara acuan  saat ini ada kisaran USD 100,69. Bisa diperkirakan deviden yang akan dibagikan oleh perusahaan bisa lebih besar lagi dari tahun lalu


5. Managemen

Sepengetahuan Penulis sesuai laporan tahunan perusahaantidak memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja Perseroan. Begitu juga Saat ini tidak ada sanksi administratif yang diberlakukan kepada Perseroan.


6. Harga

Harga sahamnya sedang diskon. Meskipun PBV perusahaan ada di angka 1.3x tetapi indikator kedua yaitu PER perusahaan sangat baik karena ada di angka 9.1

Post a Comment for "Menanti Durian Runtuh Dari MYOH"