3 Nilai Saham Yang Perlu Diketahui Investor

Sebelum belajar analisis saham dengan pendekatan fundamental, perlu dipahami bahwa saham memiliki 3 nilai. Sebagian investor pemula beranggapan bahwa saham yang harganya sudah turun tajam artinya sedang diskon. Padahal pada kenyataannya tidak demikian. Suatu saham bisa dikatakan diskon bila nilai pasar saham tersebut lebih rendah dari nilai intrinsiknya. Berikut adalah nilai yang dimiliki suatu saham.

1. Nilai Buku

2. Nilai Pasar

3. Nilai Intrinsik

Nilai Buku Saham

Nilai Buku adalah nilai asset perusahaan setelah dikurangi kewajiban ( hutang) yang dimiliki. Nilai ini akan meningkat bila perusahaan mencatatkan laba, begitu juga bila perusahaan mengalami kerugian, maka nilai bukunya akan menurun. Analogi sederhananya nilai buku adalah nilai yang akan investor terima bila perusahaan menjual semua asetnya tentunya setelah dipotong  kewajiban dan hutangnya.

Contohnya perusahaan ini AAAA memiliki Book value 100 miliar. Dan jumlah saham adalah 1 miliar. Maka nilai book value per share adalah Rp 100. Artinya setiap investor yang memiliki 1 lembar saham berhak mendapatkan Rp 100 bila perusahaan menjual seluruh asset kemudian melunasi hutang hutangnya dan sisanya dibagikan kepada investor.

Nilai buku perusahaan umumnya berubah 3 bulan sekali, karena nilainya bergantung pada setiap laporan keuangan yang dirilis perusahaan. Perlu menjadi catatan bahwa nilai buku tidak selalu bergerak beriringan dengan harga saham.

Pada prakteknya tentu lebih rumit, diatas hanya analogi sederhana untuk memberikan gambaran singkat tentang nilai buku

Cara Mengecek Book Value

Cara paling sederhana adalah dengan menggunakan aplikasi RTI Business. Aplikasinya bisa digunakan dan di download gratis di google play.

Berikut langkah menggunakannya

  • Masukkan kode emiten yang kamu cari datanya
  • Pilih Menu Statistis
  • Scrol kebawah hingga Sub Menu Fundamental
  • Pada baris keempat kamu menemukan data Ekuitas. Inilah yang disebut dengan nilai buku saham.  Maka sesuai contoh diatas nilai buku BBCA adalah 178,71 Triliun
  • Untuk memudahkan, mari kita hitung nilai buku/lembar saham. caranya tinggal membagi ekuitas/jumlah lembar saham ( Issued Shares) 24,66 miliar lembar
  • Maka hasilnya adalah Rp 7249, data ini disebut sebagai Book Value Per Share. Sebenarnya kamu tidak perlu repot repot menghitungnya, karena kamu juga menemukan data ini pada Sub Menu Earning
  • Pada contoh ini, maka bila Bank BBCA menjual semua asetnya dan melunasi kewajiban (hutang) dan sisanya dibagi kepada pemegang saham maka setiap investor yang memiliki 1 lembar saham akan memperoleh Rp 7249.
  • Seperti Namanya book value per share adalah nilai bulu perusahaan yang telah dibagi dengan jumlah lembar sahamnya.

Nilai Pasar Saham

Nilai Pasar adalah total nilai saham berdasarkan harga saham dikali dengan jumlah lembar saham. Nilai ini umumnya disebut dengan kapitalisasi pasar. Berbeda dengan nilai buku yang perubahannya 3 bulan sekali, nilai pasar perusahaan bisa berubah setiap saat, karena dalam perhitungannya melibatkan intrumen harga saham. Tidak seperti nilai buku, Kapitalisasi pasar selalu bergerak beriiringan dengan harga saham.

Cara Mengecek Nilai Pasar Saham

masih menggunakan aplikasi yang sama yaitu RTI Business. Berikut adalah langkah langkah untuk mengetahui nilai pasar saham :

  • Masukkan kode emiten yang kamu cari datanya
  • Pilih Menu Statistis
  • perhatikan Sub Menu Most Recent Quarter 
  • Pada baris ketiga kamu menemukan data “ Market Cap” (Kapitalisasi pasar) atau nilai pasar
  • Di harga sahamnya yang menyentuh harga Rp 32.000/ lembar dan jumlah sahamnya adalah 24.66 miliar lembar. Maka bila kamu ingin membeli perusahaan seutuhnya (100%) maka perlu menyiapkan uang 788 Triliun
  • Untuk memudahkan maka kamu bisa menyamakan nilai pasar saham dengan harga saham di bursa saat ini atau harga di aplikasi online tradingmu. pada contoh kasus ini, maka nilai pasar dari BBCA adalah Rp 32.000/lembar.

Nilai Intrinsik Saham

Nilai Intrinsik,  adalah nilai wajar/teoritis yang harusnya dimiliki saham dihitung dengan pendekatan time value of money dan pendekatan multiple. nah nilai inilah yang seringkali digunakan sebagai acuan apakah suatu saham sedang diskon atau mahal?

Bila nilai pasar lebih rendah dari nilai intrinsik maka saham tersebut dianggap diskon. Begitu juga sebaliknya bila nilai pasar lebih tinggi dari nilai intrinsik, maka saham tersebut dianggap mahal.

Jadi saham yang dikatakan diskon bukan semata mata karena harga sahamnya sudah turun banyak dari nilai tertingginya. Semuanya bergantung pada nilai intrinsik perusahaan jadi bila membandingkan saham A harganya 1000 dan saham B harganya 100, kamu tidak bisa langsung menyimpulkan saham B lebih murah. Coba perhatikan ini baik baik.

Saham A harganya 1000 dan nilai intrinsiknya adalah 1250, sedangkan saham B harganya 100, tapi nilai intrinsiknya adalah 80. Maka dapat disimpulkan bahwa saham B disebut mahal karena dihargai 25% diatas nilai intrinsiknya. Saham A harganya sedang diskon karena dijual dibawah nilai intrinsiknya. Atau terdiskon 25%

Untuk menyederhanakan artikel, blimin tidak akan menulis cara menghitung nilai intrinsic disini, supaya kamu nggak bingung. Cara menghitung nilai intrinsik akan dibuatkan artikel atau video khusus agar penjelasannya lebih mendetail.


Post a Comment for "3 Nilai Saham Yang Perlu Diketahui Investor"