Cara Menemukan saham berpotensi Ten Bagger

Saham Ten Bagger

Bagaimana Langkah untuk mencari saham yang berpotensi naik 10x lipat atau yang lebih dikenal dengan sebutan ten bagger. Istilah ini dipopulerkan oleh Peter Lynch melalui bukunya yang berjudul one up on wall street. Buku ini menjadi begitu spesial karena ditulis langsung oleh Peter Lynch yang menceritakan perjalanan karirnya dalam dunia investasi. Di tahun 1980, dia menjadi sangat terkenal karena berhasil mengubah $18 juta menjadi $14 miliar hanya dalam 13 tahun. 

Berikut adalah Langkah Langkah menemukan saham Ten Bagger 

Langkah yang pertama, mulailah mencari dari apa yang ada disekitar. Misalnya kamu menyukai minuman, cek apakah kamu bisa membeli sahamnya? Melihat suatu restoran yang penuh pelanggan setiap hari dan hal hal lain yang ada dilingkunganmu.  Selalu ajukan pertanyaan, produk ini bagus, bagaimana dengan sahamnya ?

Langkah kedua, Setelah menemukan produk yang yang luar biasa, ini tidak langsung menjadi sinyal beli. Kamu perlu mengklasifikasikanya kedalam salah satu dari 6 kategoi ini

  • Slow Growers, perusahaan yang ruang pertumbuhannya sudah terbatas, sekitar 5% per tahun. biasanya besar (mapan) dengan ciri ciri rutin membagi dividen dalam jumlah yang cukup besar
  • Fast Growers, perusahaan kecil yang aktif berekspansi, dengan pertumbuhan 20-25% setiap tahunnya. Ini adalah saham favorite peter lynch
  • The Stalwarts, perusahaan yang berada diantara slow growers dan fast growers, dengan pertumbuhan 10-12% per tahun
  • Asset Play, perusahaan yang memiliki banyak aset namun diabaikan oleh bursa. Aset bisa berupa uang cash, property, Landbank dan masih banyak lagi yang lainnya
  • The Cyclical, perusahaan yang labanya naik dan turun secara periodic. Contohnya saham disektor komoditas, otomotif dan penerbangan.
  • Turnaround, perusahaan yang nyaris bangkrut dan berada di ujung tanduk tapi menawarkkan peluang yang menarik ketika mampu keluar dari masa sulit

Langkah ketiga adalah mengecek kondisi fundamental perusahaan, kamu tidak perlu membaca laporan keuangan semua emiten yang ada di bursa efek Indonesia yang jumlahnya sekitar 700 perusahaan. Menurut peter lynch, silakan langsung cek angka angka ini

  1. PER ( Price Earning Ratio), rasio yang menggambarkan perbandingan harga dengan laba perusahaan. Ini bisa digunakan untuk mengidentifikasi apakah harga saham tersebut terlampau mahal atau diskon.
  2. Laba, cobalah untuk mencari tahu bagaimana pertumbuhan labanya, apakah hanya tumbuh pada tahun tahun tertentu atau memang konsisten bertumbuh setiap tahunnya. 
  3. Kekuatan keuangan, apakah kondisi keuangan perusahaan sehat? Ini bisa diketahui dengan rasio debt to equity ratio. (DER). Rasio yang mengukur perbandingan hutang dengan modal perusahaan. Semakin kecil nilainya maka semakin bagus.
  4. Pembelian orang dalam, apakah manajemen perusahaan membeli saham tersebut atau perusahaan melakukan buy back. Keduanya adalah tanda yang baik.
  5. Dividen, menurut Peter Lynch, dividen adalah penahan turunnya harga saham ketika terjadi koreksi besar. Dan jangan lupa untuk memastikan bahwa perusahaan juga membagikan dividen di masa krisis.
  6. Laporan, Nah setelah memenuhi syarat diatas, baru deh baca laporan keuangan ataupun laporan tahunan perusahaannya, ini jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan harus membaca laporan keuangan semua emiten di bursa efek indonesia

langkah keempat, berikut adalah hal hal tambahan yang perlu diteliti berdasarkan kategori masing-masing saham. karena setiap kategori memiliki risiko dan potensi profit yang berbeda beda maka analisisnya tidak bisa disamakan sepenuhnya.

Slow Growers

Mengingat bahwa tujuan berinvestasi pada saham di kategori slow growers adalah dividen, maka pastikan perusahaan rutin membagikan dividen dan nilainya selalu meningkat. 

Stalwarts

Saham pada kategori Stalwarts bisa disamakan dengan saham bluechip yang tidak akan bangkrut secara tiba-tiba. Maka hal pertama yang harus kamu cek adalah harganya. Price Earning Ratio (PER) akan memberi tahu apakah harga sahamnya sedang diskon atau terlalu mahal.

Apakah perusahaan melakukan ekspansi yang buruk ? ini bisa diketahui dengan membaca laporan tahunan perusahaan. Rencana dan proses ekspansi perusahaan biasanya disampaikan dilaporan ini

Bagaimana pertumbuhan perusahaan dimasa krisis / resesi, dan bagaiaman mereka mengatasinya ? mungkin momen terdekat saat ini adalah dengan melihat bagaimana pertumbuhan perusahaan dimasa pandemi dan strategi apa yang perusahaan untuk mengatasinya.

Cycicals

Karena berada pada bisnis komoditas maka sudah seharusnya persediaan, dan hubungan suplai-demand mendapat perhatian khusus. Begitu juga dengan pendatang baru di pasar, yang biasanya menjadi tanda ancaman pada bisnis perusahaan.

Jika mengetahui siklusnya, kamu memiliki peluang meraih keuntungan dari saham cycicals. Contohnya, Peter Lynch menyebutkan siklus otomotif. Selalu ada 3-4 tahun pertumbuhan diikuti 3-4 tahun penurunan, dan terus seperti itu. Orang mungkin bisa menunda 1-2 tahun untuk mengganti mobil, tapi cepat atau lambat mobilnya akan semakin tua dan mau tidak mau akan membeli mobil baru .

Semakin  buruk  penurunan di industri otomotif, semakin baik recoverynya. Peter Lynch mengatakan dia terkadang harus menunggu 1 tahun lebih lama pada siklus industry otomotif yang buruk, namun ia tahu pada akhirnya, ini akan memberi kenaikan yang lebih besar.

Fast Growers

Periksa pertumbuhan laba perusahaan beberapa tahun terakhir. Peter Lynch menyukai pertumbuhan 20-25%. Di atas itu bisa menjadi tanda bahaya, Pertumbuhan 50% biasanya ada di industri yang sedang hot, dan kamu tahu apa artinya ini bisa saja terjun bebas tiba tiba. Kemudian apakah ekspansi perusahaan berhasil dan bisa  menduplikasi kesuksesannya di tempat lain. perusahaan masih memiliki ruang untuk terus bertumbuh. sahamnya dijual pada titik PER/Growth rendah atau tinggi, Semakin kecil nilainya tentu semakin baik. 

Turnarounds

Yang terpenting, apakah perusahaan dapat bertahan dari terkaman kreditor? Beberapa hal yang perlu kamu teliti adalah seberapa banyak cash yang dimiliki perusahaan, Berapa besar hutangnya dan Bagaimana rencana restrukturisasi hutang. 

Hal lain yang perlu diperhitungkan adalah berapa lama perusahaan bisa beroprasi di kondisi sulit ini tanpa menjadi bangkrut? (Ada perusahaan yang berpotensi menjadi turnarounds, tapi mengecewakan investor. Mereka menerbitkan saham baru yang banyak, ini bisa saja membuat perusahaannya menjadi turnaround, tapi tidak dengan sahamnya.)

Terakhir ketahui Jika perusahaan bangkrut, apa yang tersisa untuk pemegang saham dan strategi perusahaan untuk menghindari kebangkrutan? Menjual / membuang divisi yang merugikan, bisnisnya pulih atau perusahaan mencoba menekan biaya operasional dll. Jika sudah dilakukan, sejauhmana efeknya?

Asset Play

Seperti namanya, tentu kita membeli saha ini karena asset yang dimiliki. Maka hal yang perlu dipertimbangkan muai dari nilai asetnya serta menemukan aset tersembunyi. Langkah Kedua adalah mengecek faktor yang dapat mengurangi asset perusahaan seperti seberapa besar hutangnya,  Apakah  perusahaan mengambil hutang baru, yang membuat asetnya semakin berkurang. 


Mendesain portofolio

Dalam memilih saham yang dimasukkan dalam portofolio, Peter Lynch tidak menekankan jumlah yang baku. Semua tergantu berapa jumlah saham yang memenuhi kriteria. Namun demikianm hanya membeli 1 saham adalah Tindakan yang kurang bijaksana, entah itu adalah hasil analisis terbaikmu. Setiap saham selalu memiliki peluang untuk mengalami kejadian buruk yang tidak terduga.

Pembagian Portofolio Peter Lynch

1. Saham Fast Growers 30-40%

2. Saham Stalwart 10-20%

3. Saham cycical 10-20%

4. Saham Turnaround sisanya


Time Frame Investasi

Kita tidak sedang bicara waktu investasi yang pendek, kita berbicara investasi jangka Panjang. Karena hampir mustahil untuk menemukan saham yang naik 10x lipat dalam jangka waktu yang singkat. Kalaupun ada, biasanya tidak dimbangi dengan pertumbuhan dari segi fundamental perusahaan. Menurut peter lynch benar 7 dari 10 saham sudah cukup untuk memberi hasil investasi yang memuaskan.


Post a Comment for " Cara Menemukan saham berpotensi Ten Bagger"