Belajar Analisis Fundamental Saham Dari Nol

Banyak investor saham pemula yang tertarik belajar analisis fundamental, tapi setelah melihat laporan keuangan langsung pusing tujuh keliling, tenang blimin juga mengalami hal yang sama dan ini yang blimin lakukan. Sebagai pemula kita bisa mempelajarinya secara bertahap, salah satunya dengan mempelajari rasio rasio sederhana terlebih dulu. Analisis fundamental, berlandaskan bahwa membeli saham sama dengan membeli perusahaan, jadi yang harus diperhatikan adalah kondisi bisnis perusahaan. Untuk memudahkan mari kita analogi seperti ini. Karena mau kembali ke kampung, temanmu akan menjual bisnis cuci motor memilikinya, dia menawarkannya kepadamu diharga 100 Juta. apakah yang akan kamu pertimbangkan sebelum membelinya?

Analisis Saham
Analisis Fundamental

Profitabilitas Perusahaan

Berapa Keuntungan Perusahaan, tentu saja yang pertama blimin ingin ketahui adalah berapa keuntungan yang dihasilkan oleh bisnis cuci motor tersebut selama 1 tahun? Nah dalam investasi saham rasio ini disebut dengan Return on Equity atau perbandingan keuntungan perusahaan per tahun dibandingkan dengan modal yang digunakan. Pada kasus ini modalnya adalah 100 juta (untuk beli bisnis ini), jadi jika keuntungan per tahun adalah 30 juta maka returnnya adalah 30%. Tentu saja semakin tinggi nilainya semakin bagus, blimin menggunakan acuan 3x dari suku bunga deposito. Cara mencari rasio ini sangat mudah melalui aplikasi sekuritas dan web, data yang disajikan merupakan data tahunan, proyeksi, laporan keuangan terakhir. Tutorial lengkap cara mendapatkan rasio saham dapat kalian akses melalui video ini. Jangan tertipu pada 1 ROE bagus, pastikan kinerjanya konsisten itu konsisten minimal 5 tahun.


Kesehatan Keuangan Perusahaan

Berapa Hutang Perusahaan, Hal kedua yang blimin cari tahu apakah bisnis cuci motornya punya hutang, jangan-jangan alat cuci motornya masih dalam proses cicil atau biaya sewa tempat yang ternyata baru dibayar 50%. Anggap saja ternyata perusahaan memiliki hutang 50 juta. Nah dalam analisis fundamental sederhana ini, rasio yang bisa kita gunakan Debt To Equity Ratio (DER). rasio yang yang membandingkan hutang dan modal perusahaan. Dalam kasus diatas dengan asumsi hutang 50 juta dan modal 100 juta maka DERnya adalah 50%. Pada umumnya semakin kecil nilainya semakin bagus kondisi keuangan perusahaan. Blimin menyukai perusahaan dengan DER maksimal 50%.


Apakah Harga Sahamnya Diskon?

Hal terakhir yang blimin pertimbangkan adalah book value. Misalnya jika blimin jual seluruh aset (alat cuci,meja, kursi) kemudian uangnya digunakan untuk membayar hutang perusahaan, uang yang tersisa inilah yang disebut book value. Mari kita analogikan dengan contoh diatas, Setelah menjual semua aset perusahaan ternyata terkumpul 200 juta yang kemudian digunakan untuk melunasi hutang sebesar 50 juta, sehingga book value bisnis cuci motor tersebut adalah 150 juta. Secara sederhana ini bisa dikatakan diskon karena dengan membayar 100 juta kita bisa mendapatkan book value sebesar 150 juta. Dalam saham rasio yang bisa digunakan menemukan perusahaan diskon seperti ini adalah Price To Book Value atau perbandingan harga saham dengan book value nya. Blimin pribadi menyukai saham dengan book value minimal 0,8x. Semakin kecil nilainya semakin diskon perusahaan tersebut.


Setelah memahami hal diatas, blimin bisa melanjutkan dengan mempelajari Rasio saham lainnya yang dikemudian hari akan membantu untuk lebih mudah saat belajar membaca laporan keuangan. selain 3 rasio saham diatas berikut 2 angka yang juga umum digunakan dalam analisis saham.


EPS (Earning Per Share)

Rasio yang menunjukan laba yang dihasilkan per lembar saham. Laba perusahaan dibagi dengan jumlah sahamnya. Jadi akan didapatkan laba per lembar saham. Misalnya Saham ABCD menghasilkan laba sebesar 25 juta/tahun, dan total jumlah saham beredarnya adalah 100.000 lembar maka Earning Per Sharenya adalah Rp 250/lembar. Rasio ini juga bisa digunakan untuk mengukur profitabilitas perusahaan. Semakin besar nilainya tentu semakin bagus. 


Rasio PER (Price Earning Ratio)

Rasio ini juga yang membandingkan harga saham dan laba yang dihasilkan, jadi rasio ini juga bisa digunakan untuk menilai seberapa mahal harga sahamnya. semakin kecil nilainya semakin bagus. Yang penting nilainya tidak minus, karena jika PER nya minus berarti laba perusahaan sedang minus atau dengan kata lain rugi. Blimin menyukai perusahaan dengan PER dibawah 10x. Misalnya Laba per lembar saham ABCD adalah Rp 250/lembar dan harga sahamnya saat ini adalah Rp 2000/lembar maka PERnya adalah 8x.


Itulah rasio yang blimin gunakan untuk memilih saham saat pertama kali belajar analisis fundamental. Namun Sebagai catatan blimin bukan analis saham profesional, bukan investor sukses dan hanya orang biasa yang sedang belajar investasi saham jadi jika ada penjelasan yang melenceng silakan tinggalkan saran di kolom komentar



Post a Comment for "Belajar Analisis Fundamental Saham Dari Nol"